Sabtu, 06 Agustus 2016



LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

TEORI DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN




Disusun Oleh :
fuad fauzi



LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
                                                 2016

 KATA PENGANTAR



Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Fisika Dasar. Penulisan laporan ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari Praktikum dan menuntaskan Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar ini.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas berbagai pihak yang membantu dalam menyelesaikan Mata Kuliah ini.
1.    Izza Anshori, ST.,MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
2.    Atikha Sidhi Cahyana, ST.,MT selaku Kepala Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan serta bimbingannya dalam pelaksanaan Praktikum Fisika Dasar.
3.    Inggit Marodiyah, ST selaku Laboran Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
4.    Fatchur Rochman dan Billy Yhovizmiaji, selaku asisten laboratorium yang telah membantu serta memberikan pengarahan dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulisan laporan ini mungkin jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengaharap saran dan kritik yang membangun dalam upaya penyempurnaan laporan praktikum ini.

                                                                                        25 Maret 2016


                                                                                               Penulis





DAFTAR ISI



LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
MODUL 1: TEORI DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN
BAB 1 Pendahuluan.............................................................................
BAB 2 Tujuan Pustaka.........................................................................
BAB 3 Pengumpulan Data...................................................................
BAB 4 Pengolahan Data......................................................................
BAB 5 Penutup....................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................
MODUL 2: HUKUM NEWTON
BAB 1 Pendahuluan.............................................................................
BAB 2 Tinjauan Pustaka......................................................................
BAB 3 Pengumpulan Data...................................................................
BAB 4 Pengolahan Data......................................................................
BAB 5 Penutup....................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................
MODUL 3: STATIKA FLUIDA
            BAB 1 Pendahuluan.............................................................................
            BAB 2 Tinjauan Pustaka......................................................................
            BAB 3 Pengumpulan Data...................................................................
            BAB 4 Pengolahan Data......................................................................
            BAB 5 Penutup....................................................................................
            Daftar Pustaka......................................................................................
MODUL 4: KALORIMETER
            BAB 1 Pendahuluan.............................................................................
            BAB 2 Tinjauan Pustaka......................................................................
            BAB 3 Pengumpulan Data...................................................................
            BAB 4 Pengolahan Data......................................................................
            BAB 5 Penutup....................................................................................
            Daftar Pustaka......................................................................................






























BAB 1
PENDAHULUAN



Pada bab pendahuluan ini akan membahas tentang latar belakang, tujuan, fungsi alat dan bahan pada Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian.

1.1         Latar  Belakang

Untuk memenuhi tugas Praktikum Fisika Dasar, laporan modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian ini dibuat berdasarkan teori dan uji coba yang sudah dilakukan sebelumnya. Adapun materi yang dibahas di dalam modul  Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian. Materi ini bertujuan menentukan nilai ketidakpastian suatu alat yang diujikan lewat perhitungan pada suatu benda dengan mempertimbangkan Nilai Skala Terkecil (NST) pada alat ukur.
Pengukuran adalah suatu proses pembanding sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai acuan (standar) yang disebut satuan. Hasil pengukuran akan akurat jika kita mengukur dengan alat ukur yang tepat. Penggunaan alat ukur yang tidak tepat akan mempengaruhi pembacaan nilai pada alat ukur tersebut, sehingga akan memberi hasil pengukuran yang tidak akurat. Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh jenis alat yang digunakan. Penggunaan suatu jenis alat ukur dan nilai skala terkecilnya.

1.2         Tujuan

Berikut adalah tujuan dari Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian :
1.    Mampu mengetahui kegunaan alat – alat ukur dasar.
2.    Mampu melakukan pengukuran benda dengan menggunakan alat – alat ukur dasar.
3.    Mampu menentukan ketidakpastian dari hasil percobaan.

1.3         Fungsi Alat dan Bahan

Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan untuk  mempermudah proses Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian yaitu sebagai berikut:

Alat yang digunakan yaitu :
1.    Jangka Sorong, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi suatu benda.
2.    Mikrometer, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi suatu benda.
3.    Stopwatch Analog, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu dalam melakukan kegiatan.
4.    Stopwatch  Digital, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu dalam melakukan kegiatan.
5.    Neraca Teknis, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
6.    Penggaris, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.
Bahan yang digunakan yaitu :
1.    Balok kayu, yaitu objek yang diukur panjang, lebar dan tinggi dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer.
2.    Balok besi, yaitu objek yang diukur massa menggunakan neraca teknis.






















BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA



Pada bab tinjauan pustaka ini akan membahas tentang pengertian dari ketidakpastian, pengukuran dan nilai skala terkecil (NST) dari modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian.

2.1         Ketidakpastian

Kata ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian ketidakpastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas dan ketepatan hasilnya masih diragukan berdasarkan “International Vocabulary Of Basic and General Terms in metrology”, pengukuran didefinisikan sebagai sederetan operasi yang mempunyai objek untuk ditentukan nilai kuantitasnya (choi et. Al, 2002).
Parameter yang diuji terdiri dari distribusi statistik hasil-hasil beberapa pengukuran yang ditentukan sebagai deviasi standar. Dapat juga berupa komponen-komponen lain, yang termasuk juga sebagai deviasi standar, namun yang dihitung berupa distribusi peluang berdasarkan percobaan ataupun informasi lainnya.

2.2         Pengukuran

Pengukuran merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mengetahui kualitas atau kuantitas suatu besaran. Pengukuran dalam fisika tidak luput dari ketidakpastian, artinya hasil ukur terhadap besaran fisika pasti memiliki simpangan/deviasi. Hal ini antara lain disebabkan alat yang digunakan oleh manusia dalam pengukuran mempunyai keterbatasan ukur. Selain karena alat ukur yang digunakan, masih banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpastian hasil pengukuran yang tidak semuanya dapat dihindari (Karyono, dkk. 2009).
2.3         Nilai Skala Terkecil (NST)
Pada setiap alat ukur terdapat suatu nilai skala yang tidak dapat dibagi – bagi lagi, inilah yang disebut dengan Nilai Skala Terkecil (NST). Ketelitian suatu alat ukur sangat bergantung pada NST (Tim Erlangga Fokus SMA, 2014).


BAB 3
PENGUMPULAN DATA



Pada bab pengumpulan data ini akan membahas tentang data pengamatan dan tujuan dari Praktikum Fisika dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian.

3.1         Data Pengamatan

Berikut adalah hasil percobaan pada jangka sorong, mikrometer, neraca teknis, stopwatch analog, dan stopwatch digital.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan
No
Alat
Pengukuran
Satuan
Pengukuran ke



1
2
3
4
5
NST
KTP

1
Jangka
Sorong
Panjang
mm
26,2
25,8
26,4
26,5
25,5
0,02
 0,58

Lebar
20,82
19,92
19,96
20,82
20,7
 0,46

Tinggi
10,02
9,02
10,62
10,42
10,02
 0,62

2
Micrometer
Panjang
mm
26,2
25,8
26,4
26,5
25,5
0,01
 0,58

Lebar
20,18
20,05
20
20,34
20,37
 0,15

Tinggi
10,16
10,05
9
9,5
8
 0,9

3
Neraca
Teknis
Massa
gram
227,2
227,4
230
225,5
225,3
0,1
 1,89



4
Stopwatch
Analog
Waktu
ms
20
40
20
20
50
0,02
 14,14



5
Stopwatch
Digital
Waktu
ms
26
38
59
32
23
0,02
 14,3














3.2         Langkah Kerja

Berikut adalah langkah kerja dari Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian:
1.    Menyiapkan jangka sorong, mikrometer, neraca teknis, stopwatch analog, stopwatch digital, balok kayu, dan balok besi.
2.    Lakukan pengukuran panjang, lebar, dan tinggi sebanyak lima kali pada percobaan jangka sorong dan mikrometer.
3.    Lakukan penimbangan balok besi pada neraca teknis sebanyak lima kali.
4.    Hitung waktu jatuhnya balok kayu dari ketinggian yang sudah ditentukan dengan menggunakan stopwatch analog dan stopwatch digital sebanyak lima kali.
5.    Catatlah hasil percobaan dari lima alat tersebut.
BAB 4
PENGOLAHAN DATA



Pada bab pengolahan data ini akan membahas tentang data kuantitatif dan data kualitatif dari Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian.

4.1         Data Kuantitatif

Berikut adalah beberapa data kuantitatif dari hasil Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian:
1.    Pengkuran panjang balok kayu dengan menggunakan jangka sorong. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pengamatannya.
Tabel 4.1 Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
NO.
Xi
(Xi-)
(Xi-)2
1.
26,2
26,1
0,1
0,01
2.
25,8
26,1
-0,3
0,09
3.
26,4
26,1
0,3
0,09
4.
26,5
26,1
0,4
0,16
5.
25,5
26,1
-1
1
n = 5
Xi = 130,4
∑(Xi - )2 = 1,35

 =  =  = 26,1
S ==  =  = 0,58
Maka pengukuran pada jangka sorong menghasilkan panjang = (26,1 ± 0,58) mm
2.    Pengukuran balok kayu dengan menggunakan jangka sorong. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pengamatannya.
NO.
Xi
(Xi-)
(Xi-)2
1.
20,82
20,44
0,38
0,14
2.
19,92
20,44
-0,52
0,27
3.
19,96
20,44
-0,48
0,23
4.
20,82
20,44
0,38
0,14
5.
20,7
20,44
0,26
0,07
n = 5
Xi = 102,22
∑(Xi - )2 = 0,85
Tabel 4.2 Pengukuran Lebar dengan Jangka Sorong
=  =  = 20,44
S ==  =  = 0,46
Maka pengukuran pada jangka sorong menghasilkan lebar = (20,44 ± 0,46) mm
3.    Pengukuran balok kayu dengan menggunakan jangka sorong. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pergamatannya.
NO.
Xi
(Xi-)
(Xi-)2
1.
10,02
10,02
0
0
2.
9,02
10,02
-1
1
3.
10,62
10,02
0,6
0,36
4.
10,42
10,02
0,4
0,16
5.
10,02
10,02
0
0
n = 5
Xi = 50,1
∑(Xi - )2 = 1,52
Tabel 4.3 Pengukuran Tinggi dengan Jangka Sorong.

=  =  = 10,02
S ==  =  = 0,62
Maka pengukuran pada jangka sorong menghasilkan tinggi = (10,02 ± 0,62) mm
4.    Pengukuran balok kayu dengan menggunakan mikrometer. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pengamatannya.
NO.
Xi
(Xi-)
(Xi-)2
1.
26,2
26,1
0,1
0,01
2.
25,8
26,1
-0,3
0,09
3.
26,4
26,1
0,3
0,09
4.
26,5
26,1
0,4
0,16
5.
25,5
26,1
-1
1
n = 5
Xi = 130,4
∑(Xi - )2 = 1,35
Tabel 4.4 Pengukuran Panjang dengan Mikrometer.

=  =  = 26,1
S ==  =  = 0,58
Maka perhitungan pada mikrometer menghasilkan panjang = (26,1 ± 0,58) mm
5.    Pengukuran balok kayu dengan menggunakan mikrometer. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pengamatannya.
NO.
Xi
(Xi-)
(Xi-)2
1.
20,18
20,19
-0,01
0,0001
2.
20,05
20,19
-0,04
0,0016
3.
20
20,19
-0,19
0,04
4.
20,34
20,19
0,15
0,023
5.
20,37
20,19
0,18
0,03
n = 5
Xi = 100,94
∑(Xi - )2 = 0,095
Tabel 4.5 Pengukuran Lebar dengan Mikrometer.

=  =  = 20,19
S ==  =  = 0,15
Maka perhitungan pada mikrometer menghasilkan lebar = (20,19 ± 0,15)mm
6.    Pengukuran balok kayu dengan menggunakan mikrometer. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pengamatannya.
NO.
Xi
(Xi-)
(Xi-)2
1.
10,16
9,34
0,82
0,67
2.
10,05
9,34
0,71
0,50
3.
9
9,34
-0,34
0,12
4.
9,5
9.34
0,16
0,026
5.
8
9,34
-1,34
1,80
n = 5
Xi = 46,71
∑(Xi - )2 = 3,12
Tabel 4.6 Pengukuran Tinggi dengan Mikrometer.

 =  =  = 9,34
S ==  =  = 0,9
Maka perhitungan pada mikrometer menghasilkan tinggi = (9,34 ± 0,9) mm


7.    Pengukuran balok besi dengan menggunakan neraca teknis. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pengamatannya.
Tabel 4.7 Pengukuran Massa dengan Neraca Teknis
NO.
Xi
(Xi-)
(Xi-)2
1.
227,2
227,08
0,12
0,014
2.
227,4
227,08
0,32
0.10
3.
230
227,08
2,92
8.53
4.
225,5
227,08
-1,58
2,5
5.
225,3
227,08
-1,78
3,17
n = 5
Xi = 1135,4
∑(Xi - )2 = 14.31

=  =  = 227,08
S ==  =  = 1,89
Maka perhitungan massa pada neraca teknis = (227,08 ± 1,89) gram
8.    Pengukuran waktu jatuhnya balok kayu dengan menggunakan stopwatch analog. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pengamatannya.
NO.
            Xi       
(Xi-)
(Xi-)2
1.
20
30
-10
100
2.
40
30
10
100
3.
20
30
-10
100
4.
20
30
-10
100
5.
50
30
20
400
n = 5
Xi = 150
∑(Xi - )2 = 800
Tabel 4.8  Pengukuran Waktu dengan Stopwatch Analog.

=  =  = 30
S ==  =  = 14,14
Maka perhitungan waktu dengan stopwatch analog = (30 ± 14,14) ms




9.    Pengukuran waktu jatuhnya balok kayu dengan menggunakan stopwatch digital. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali. Berikut data pengamatannya.
Tabel 4.9 Pengukuran Waktu dengan Stopwatch Digital.
NO.
Xi
(Xi-)
(Xi-)2
1.
26
35,6
-9,6
92,2
2.
38
35,6
2,4
5,76
3.
59
35,6
23,4
547,56
4.
32
35,6
-3,6
12,96
5.
23
35,6
-12,6
158,76
n = 5
Xi = 178
∑(Xi - )2 = 817,24


=  =  = 35,6
S ==  =  = 14,3
Maka perhitungan waktu dengan stopwatch digital = (35,6 ± 14,3) ms
4.2         Data Kualitatif
Berikut adalah beberapa data kualitatif dari hasil Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian:
1.    Grafik hasil pengukuran panjang balok kayu menggunakan jangka sorong yang  dilakukan lima kali percobaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.1
Grafik 4.1 Hasil pengukuran panjang menggunakan jangka sorong.



2.    Grafik hasil pengukuran lebar balok kayu menggunakan jangka sorong yang dilakukan lima kali percobaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.2
Grafik 4.2 Hasil pengukuran lebar menggunakan jangka sorong.
3.    Grafik hasil pengukuran tinggi balok kayu menggunakan jangka sorong yang dilakukan lima kali percobaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.3.
Grafik 4.3 Hasil pengukuran tinggi menggunakan jangka sorong.






4.    Grafik hasil pengukuran panjang balok menggunakan mikrometer yang
dilakukan lima kali percobaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.4
Grafik 4.4 Hasil pengukuran panjang menggunakan mikrometer.
5.      Grafik hasil pengukuran lebar balok kayu menggunakan mikrometer yang dilakukan lima kali percobaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.5
Grafik 4.5 Hasil pengukuran lebar menggunakan mikrometer.






6.    Grafik hasil pengukuran tinggi balok kayu menggunakan micrometer yang dilakukan lima kali percobaaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.6
Grafik 4.6 Hasil pengukuran tinggi menggunakan mikrometer.
7.    Grafik pengukuran massa balok besi menggunakan neraca teknis yang dilakukan lima kali percobaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.7
Grafik 4.7 Hasil pengukuran massa menggunakan neraca teknis.


8.    Grafik pengukuran waktu jatuhnya balok kayu dari ketinggian menggunakan stopwatch analog yang dilakukan lima kali percobaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.8
Grafik 4.8 Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch analog.
9.    Grafik pengukuran waktu jatuhnya balok kayu dari ketinggian menggunakan stopwatch digital yang dilakukan lima kali percobaan. Berikut data pengamatan dari tabel 4.9
Grafik 4.9 Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch digital.





BAB 5
PENUTUP



          Pada bab penutup ini akan membahas tentang kesimpulan dan saran dari Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian.
5.1.       Kesimpulan
Dari percobaan Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian ini dapat disimpulkan bahwa NST suatu alat ukur akan mempengaruhi hasil pengukuran alat ukur itu sendiri dan semakin kecil NST suatu alat ukur maka semakin teliti pula hasil pengukurannya. Jangka sorong dan mikrometer digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi. Neraca teknis digunakan untuk mengukur massa benda. Dan stopwatch analog dan digital digunakan untuk menghitung waktu.
Dari hasil Praktikum Fisika Dasar modul Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian diperoleh data sebagai berikut:
1.    Pengukuran panjang menggunakan jangka sorong (26,1 ± 0,58) mm
2.    Pengukuran lebar menggunakan jangka sorong (20,44 ± 0,46) mm
3.    Pengukuran tinggi menggunakan jangka sorong (10,02 ± 0,62) mm
4.    Pengukuran panjang menggunakan mikrometer (26,1 ± 0,58) mm
5.    Pengukuran lebar menggunakan mikrometer (20,19 ± 0,15)mm
6.    Pengukuran tinggi menggunakan mikrometer (9,34 ± 0,9) mm
7.    Pengukuran massa menggunakan neraca teknis (227,08 ± 1,89) gram
8.    Pengukuran waktu menggunakan stopwatch analog (30 ± 14,14) ms
9.    Pengukuran waktu menggunakan stopwatch digital (35,6 ± 14,3) ms
Dari Praktikum Fisika Dasar Teori Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian pengukuran tergantung alat ukur dan ketelitian alat tersebut.
5.2.       Saran
Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk memahami dahulu konsep pengukuran, alat ukur yang digunakan, bearan, dan satuan agar praktikum berjalan lancar. Semoga praktikum ini akan jauh lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA



Karyono, Dwi Satya Palupi, Suharyanto. 2009. Fisika untuk SMA dan MA KelasX. Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Erlangga Fokus SMA. 2014. Erlangga Fokus UN SMA/MA 2014 Ilmu Pengetahuan Alam. Jakar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar