BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab
pendahuluan ini akan membahas tentang latar belakang, tujuan dan fungsi dari
masing-masing alat dan bahan yang digunakan pada praktikum fisika dasar modul
Statika Fluida.
1.1
Latar
Belakang
Fluida Statis
adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak
dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas
benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan
Yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal
dengan istilah Sekrup Archimedes. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya
berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan
kedalam air.
Viskositas merupakan
ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam
fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan
makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair.
Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara molekul gas.
Untuk
mengetahui dan membuktikan hubungan Fluida Statis, Hukum Archimedes dan
Viskositas dengan cara uji coba yang telah dilakukan sebelumnya serta untuk
melengkapi Laporan Praktikum Fisika dasar maka Modul ini kami beri judul “Statika Fluida”.
1.2
Tujuan
Berikut
ini adalah tujuan dari praktikum fisika dasar modul Statika Fluida:
1. Menambah
pengetahuan tentang fluida statis.
2. Menentukan
kekentalan dari berbagai cairan yang berbeda.
3. Mengetahui
massa jenis dari beberapa cairan yang berbeda.
1.3
Fungsi
Alat dan Bahan
Dalam
melakukan percobaaan kami menggunakan alat dan bahan yang dapat membantu dalam
menentukan massa jenis dan nilai ketentuan dari suatu cairan, berikut adalah:
Alat-alat
yang digunakan:
1. Gelas
ukur, yaitu alat yang berfungsi untuk menampung cairan dan untuk mengukur
volume cairan.
2. Mikrometer,
yaitu alat yang digunakan untuk mengukur diameter balok kayu dan kelereng.
3. Neraca
teknis, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
Berikut bahan-bahan
yang digunakan:
1. Minyak
goreng, air, dan oli SAE, yaitu cairan percobaan yang diukur massa jenisnya dan
kekentalannya.
2. Kelereng,
yaitu objek yang digunakan pada hukum stokes
3. Balok
kayu, yaitu objek dicelupkan kedalam cairan pada percobaan hukum Archimedes.
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
Pada
bab tinjauan pustaka ini akan membahas tentang Hukum Archimedes, dan Stokes.
2.1 Hukum Archimedes

Fa =
c
.Vc . g

Keterangan:
Fa
= Gaya ke atas
Pc
= Massa jenis zat cair
Vc
= Volume zat cair yang dipindahkan
g = Gaya gravitasi



Keterangan:
Fa(a)
= Gaya ke atas di dalam air
Fa(c)
= Gaya ke atas di dalam cairan lain


2.2 Hukum
Stokes
Gaya
gesek antara permukaan benda padat yang bergerak dengan fluida akan sebanding
dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida. Hambatan gerak benda
di dalam fluida disebabkan oleh gaya gesek antara bagian fluida yang melekat ke
permukaan benda dengan bagian fluida di sebelahnya. Gaya gesek itu sebanding
dengan koefisien viskositas (η) fluida (Sarwanto,2013). Menurut Stokes,
gaya gesek
adalah :


Fs
= Gaya gesek (N)
r = Jari-Jari (m)
v
=Kecepatan Jatuh dalam Fluida (m/s)



2.3 Viskositas
Viskositas
(kekentalan) merupakan kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan
di dalam fluida. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi
antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat
tumbukan antara molekul gas (Sarwanto,2013).
BAB 3
PENGUMPULAN
DATA
Pada
bab pengumpulan data ini akan membahas tentang langkah kerja percobaan dan data
pengamatan dari praktikum fisika dasar modul Statika Fluida.
3.1
Data
Pengamatan
3.1.1 Hukum Archimedes
Berikut
adalah tabel data pengamatan dari praktikum fisika modul Statika Fluida tentang
Hukum Archimedes.
Tabel 3.1 Pengamatan dari percobaan
Hukum Archimedes.
No.
|
Cairan
|
M (gram)
|
V (cm3)
|
Vc awal
(ml)
|
Vc akhir
(ml)
|
VC
|
ρC
|
1.
|
Air
|
8,5
|
880
|
210
|
228
|
18
|
1,3
|
2.
|
Minyak goreng
|
8,5
|
880
|
210
|
221
|
11
|
1,3
|
3.
|
Oli
|
8,5
|
880
|
210
|
222
|
12
|
1,3
|
3.1.2 Hukum Stokes
Berikut
adalah tabel data pengamatan dari praktikum fisika dasar modul Statika Fluida
tentang Hukum Stokes.
Tabel 3.2 pengamatan dari percobaan
Hukum Stokes.
No.
|
Cairan
|
H
(cm)
|
V
(cm)
|
t
(detik)
|
Rata-rata
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||||
1.
|
Air
|
19
|
210
|
1
|
0,7
|
1,1
|
0,5
|
0,55
|
0,77
|
2.
|
Minyak
goring
|
19
|
210
|
0,8
|
1
|
0,65
|
0,81
|
0,81
|
0,814
|
3.
|
Oli
SAE
|
19
|
210
|
0,3
|
0,5
|
0,3
|
0,5
|
0,3
|
0,38
|
3.2
Langkah
kerja
Berikut
ini adalah langkah kerja dari praktikum fisika dasar modul Statika Fluida:
1. Siapkan
alat dan bahan kerja yang akan digunakan.
2. Siapkan
tiga gelas ukur, lalu siapkan juga air, minyak goreng, dan oli SAE.
3. Siapkan
dan masukkan cairan kedalam masing-masing gelas ukur.
4. Masukkan
balok dan lakukan pengukuran di setiap gelas ukur dengan stopwatch.
5. Sebelum
dimasukkan ukur volume awal dan tinggi cairan ketiga gelas ukur dimasukkan
balok.
6. Lakukan
juga pada bola.
7. Dan
hasil pengukuran catat pada tabel pengamatan.
BAB 4
PENGOLAHAN
DATA
Pada bab
pengolahan data ini akan membahas tentang data kuantitatif dan data kualitatif
dari praktikum Fisika Dasar modul Statika Fluida.
4.1 Data Kuantitatif
4.1.1
Hukum Archimedes
1. Massa jenis air dan gaya keatas.
ρ balok =
=
=
0,0096 gr/cm3


ρ air =
=
= 0,4693 gr/cm3


Fa air =


=
0,4693 . 18 . 10
=
84,48 gr cm/s2
2. Massa jenis oli dan gaya keatas
oli
ρ oli =
=
= 0,768 gr/cm3


Fa Oli =
ρ oli . V oli . g
=
0,768 . 11 . 10
=
84,48 gr cm/s2
3. Massa
jenis minyak dan gaya keatas minyak
ρ minyak =
=
= 0,704 gr/cm3


Fa Minyak = ρ Minyak . V minyak . g
= 0,704 . 12 . 10
= 84,48 gr cm/s2
4.1.2
Hukum
Stokes
Berikut ini adalah
perhitungan pada Hukum Stokes:
m bola = 8 gr
d bola = 1,7 cm
r
bola = 0,85 cm
v
bola = 4/3 .
. r2

=
4/3 . 3,14 . (0,85)3
= 3.02 cm3
ρ
bola =
=
= 2,65 gr/cm3


g = 10 m/s2= 1000 cm/s2
h
air = 19
h
oli = 19
h
minyak = 19
4.1.3 Viskositas
Berikut
ini adalah perhitungan Viskositas air, oli SAE, dan minyak goreng:
1.
Viskositas air
V air =
=
= 24,67


ƞ
air =
=
= 9,82
Poise


2.
Viskositas Oli
V oli =
=
= 50


ƞ
oli =
=
= 6,04
Poise


3.
Viskositas Minyak
V Minyak =
=
= 23,34


ƞ Minyak =
=
= 13,38
Poise


4.2 Data Kualitatif
Berikut adalah grafik perhitungan massa
jenis cairan pada Hukum Archimedes.
4.2.1
Hasil Perhitungan massa
jenis cairan pada Hukum Archimedes.


Grafik 4.1 Hasil perhitungan massa jenis cairan pada Hukum
Archimedes
4.2.2
Hasil Perhitungan viskositas
air, oli SAE dan minyak goreng.

Grafik 4.2 Hasil perhitungan
viskositas air, oli SAE, dan minyak goreng
BAB
5
PENUTUP
Pada bab penutup ini akan membahas kesimpulan dari
modul tiga yaitu Statika Fluida dan saran untuk praktikum Statika Fluida.
5.1 Kesimpulan
Dari
percobaan Statika Fluida dapat disimpulkan bahwa massa jenis suatu zat
bergantung pada massa dan volume zat itu sendiri, jenis dan masing-masing zat
juga sangat berpengaruh pada massa jenis zat-nya karena masing-masing zat
memiliki gaya apung yang berbeda yang sangat menentukan besar massa jenisnya.
Semakin besar tingkat kekentalan zat cair semakin lama waktu yang dibutuhkan
oleh suatu benda untuk jatuh sampai ke dasar lautan.
Dari praktikum ini diperoleh:
1.
Massa jenis air dan gaya keatas diperoleh 0,436 gr/cm3 dan 84,48
gr cm/s2
2.
Massa jenis oli dan gaya keatas diperoleh 0,768 gr/cm3
dan 84,48 gr cm/s2
3.
Massa jenis minyak dan gaya keatas diperoleh 0,704 gr/cm3 dan 84,48
gr cm/s2
4.
Hukum stokes diperoleh volume bola 3,02
cm3 ,
dan massa jenis bola 2,65 cm/s2
5.
Viskositas air diperoleh 9,82
Poise
6.
Viskositas oli diperoleh 6,04
Poise
7.
Viskositas minyak diperoleh 13,38
Poise
Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa jenis cairan sangat berpengaruh terhadap
massa jenis, hukum stokes dan viskositas.
5.2 Saran
Sebelum
melakukan percobaan disarankan agar mempelajari dan memahai dahulu teori dasar
dan konsep dari Statika Fluida ini. Semoga praktikum yang telah dilakukan akan
lebih baik kedepannya..
DAFTAR PUSTAKA
Sarwanto. 2013. Fisika
untuk SMA dan MA KelasX. Surakarta : Mediatama.
Untoro. 2010. Fisika
untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta : Graha Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar