BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab
pendahuluan ini akan membahas tentang latar belakang, tujuan dan fungsi dari
masing-masing alat dan bahan yang digunakan pada Praktikum Fisika Dasar Modul
Kalorimetri.
1.1
Latar
Belakang
Kalorimeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur perubahan energi termal atau perpindahan panas. Lebih
khusus lagi, mengukur kalori. Kalori adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk
menaikkan satu gram air dengan satu derajat Celcius. Dengan demikian,
kalorimeter mengukur perubahan suhu yang telah diketahui jumlah airnya. Manfaat
dari Kalorimeter yang merupakan alat untuk mengukur kalor.
Untuk
mengetahui dan menuliskan hasil uji coba mengenai Kalorimeter beserta
manfaatnya, maka Laporan Praktikum Fisika dasar Modul ini kami beri judul
“Kalorimetri”
1.2
Tujuan
Berikut ini
tujuan dari Praktikum Fisika Dasar Modul Kalorimeter sebagai berikut yaitu:
1. Menentukan
besarnya energi listrik yang dilepaskan dalam Kalorimeter.
2. Menentukan
besarnya energi kalor yang diterima Kalorimeter.
3. Menentukan
nilai kesetaraan kalor-listrik.
1.3
Fungsi
alat dan bahan
Berikut
ini alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum Fisika Dasar Modul
Kalorimetri yaitu sebagai berikut:
Alat yang
digunakan:
1. Termometer,
yaitu alat untuk melihat suhu yang ada pada kalorimeter.
2. Kalorimeter,
yaitu tempat untuk mendidihkan air atau tempat untuk mengubah energi listrik
menjadi energi kalor.
3. Amperemeter,
yaitu alat untuk mengukur kuat arus yang keluar dari catu daya.
4. Voltmeter,
yaitu alat untuk mengukur tegangan yang keluar dari catu daya.
5. Kabel
penghubung, alat untuk menghubungkan catu daya dengan kalorimeter.
6. Neraca
teknis, yaitu alat untuk mengukur massa kalorimeter dengan ada air atau tidak
ada airnya.
7. Catu
daya teknis, yaitu sumber energi listrik.
8. Stopwatch,
yaitu alat untuk mengukur waktu yang digunakan untuk mengubah energi listrik ke
energi kalor.
Bahan
yang digunakan:
1.
Air, bahan yang
digunakan untuk mengubah energi listrik ke energi kalor.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada
bab tinjauan pustaka ini akan membahas tentang Kalorimeter dan rumus yang
digunakan untuk menghitung Kalorimetri.
2.1
Kalorimeter
James
Prescott Joule, seorang ahli fisika dari inggris, mempelajari hubungan antara
timbul dan hilangnya kalor terhadap perubahan energi mekanik. Kesetaraan energi
mekanik terhadap kalor diselediki oleh Joule dengan alat percobaan yang disebut
kalorimeter (Yunus dkk, 2012)
|
|
............ (2.2)
Dimana
:
Q = Jumlah kalor yang diberikan pada zat
(kal atau j),
c = Kalor jenis zat (kal/grºC atau j/grºC),
m = Massa zat (kg)
∆T = Kenaikan suhu zat (ºC atau K).
|
Dimana :
W = Energi
listrik (Joule)
V = Tegangan
listrik (Volt)
I = Arus listrik
(Ampere)
T = Waktu/lama
aliran listrik (sekon)
Dalam percobaan ini energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh
air dan kalorimeter. Berdasarkan azas Black bahwa kalor yang
dilepas sama dengan kalor yang diterima, maka energi listrik
yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam kalori meter dan kalori meteri itu sendiri,
sehingga akan terjadi perubahan panas pada air dan kalorimeter.
|
Dimana
V = Tegangan listrik (Volt)
I = Arus listrik
(Volt)
T = Waktu
/ lama aliran listrik (sekon)
mk = Massa kalorimeter kosong (gram)
ck = Kalor
jenis kalorimeter (kal/gr0C)
ma = Massa
air dalam kalorimeter (gram)
ca = Kalor jenis air (kal/gr0C)
ta = Suhu
akhir zat (0C)
t = Suhu
mula-mula (0C)
BAB 3
PENGUMPULAN DATA
Pada
bab pengumpulan data ini akan membahas tentang data pengamatan danlangkah kerja
dari Praktikum Fisika Dasar Modul Kalorimetri.
3.1 Data Pengamatan
Berikut adalah
tabel data pengamatan dari Praktikum Fisika Dasar Modul Kalorimetri.
Tabel 3.1 Hasil pengamatan dari
percobaan modul Kalorimetri.
No.
|
Voltase
|
Ampere
|
Waktu
(s)
|
M. Kal
(gr)
|
M. air
(gr)
|
Suhu Awal (To)
|
SuhuAkhir (Ta)
|
1.
|
175
|
0,05
|
6,55
|
316,5
|
188,5
|
28,8ºC
|
83ºC
|
2.
|
200
|
0,02
|
5,30
|
316,5
|
114,5
|
29,1ºC
|
85ºC
|
3.
|
225
|
0,01
|
3,00
|
316,5
|
103
|
32,5ºC
|
82,3ºC
|
3.2
Langkah
Kerja
Berikut
adalah langkah kerja dari Praktikum Fisika Dasar Modul Kalorimetri:
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Timbang
air dan air yang didalam heater/ pemanas dengan menggunakan neraca teknis untuk
mengetahui massa.
3. Cek
suhu awal air.
4. Siapkan
stopwatch, nyalakan bersamaan saat
alat pemanas di sambungkan ke aliran listrik.
5. Cek
kuat arus menggunakan amperemeter yang disambungkan di travometer.
6. Tunggu
beberapa menit sampai air mendidih.
7. Catat
waktu dan perubahan suhu pada saat air mendidih.
BAB 4
PENGOLAHAN
DATA
Pada bab
pengolahan data ini akan membahas tentang data kuantitatif dan data kualitatif
dari hasil Praktikum Fisika Dasar Modul Kalorimetri.
4.1
Data
Kuantitatif
Berikut adalah perhitungan besarnya
listrik, energi kalor, dan nilai kesetaraan pada Kalorimeter:
1. Besarnya
listrik yang lepas oleh Kalorimeter.
W = v . i
. t
Percobaan ke-1
W
=
v . i . t
= 175 . 0,05 . 6,55
= 57,3125 Joule
Percobaan ke-2
W
= v . i . t
= 200 . 0,02 . 5,30
= 21,2 Joule
Percobaan ke-3
W
= v . i . t
= 225 . 0,01 . 3,00
= 6,75 Joule
2. Besarnya
energi kalor yang diterima Kalorimeter
Q
= c . m . ∆T, dimana C air = 4,2 kal/grºC
Percobaan ke-1
Q
= c . m . ∆T
= 4,2 . 188,5 . (83ºC –
28,8ºC)
= 42910,14 kalori
Percobaan ke-2
Q
= c . m . ∆T
= 4,2 . 114,5 . (85ºC – 29,1ºC)
= 26882,31 kalori
Percobaan ke-3
Q
= c . m . ∆T
= 4,2 . 103 . (82,3ºC – 32,5ºC)
= 21543,48 kalori
3. Nilai
kesetaraan kalor listrik

Dimana, Ck=
42,2 kal/grºC
Cɑ= 4,2 kal/grºC
Percobaan
ke-1

ᵞ=

ᵞ =

ᵞ = 7,47
Percobaan
ke-2

ᵞ = 

ᵞ = 

ᵞ = 2,74
Percobaan
ke-3

ᵞ = 

ᵞ = 

ᵞ = 9,83
4.2
Data
Kualitatif
Berikut adalah grafik perhitungan energi
listrik, energi kalor dan nilai kesetaraan kalor:
4.2.1
Hasil
Perhitungan Besarnya Energi Listrik Yang Dilepaskan Kalorimeter.

Grafik 4.1 Besarnya Energi Listrik yang
Dilepaskan Kalorimeter.
4.2.2
Hasil
Perhitungan Besarnya Energi Kalor Yang Diterima Kalorimeter.

Grafik 4.2 Besarnya
energi kalor yang diterima kalorimeter.
4.2.3
Hasil
Perhitungan Nilai Kesetaraan Kalor – Listrik.

Grafik 4.3 Nilai Kesetaraan Kalor –
Listrik
BAB 5
PENUTUP
Pada bab penutup
ini akan membahas kesimpulan dan saran dalam laporan dan Praktikum Fisika Dasar
Modul Kalorimetri.
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Besarnya
gaya listrik yang dilepaskan oleh kalorimeter bergantung pada besar kecilnya,
Voltase, Kuat Arus dan Waktu.
2. Besarnya
energi kalor yang diterima kalorimeter bergantung pada Massa, Kalor Jenis dan
Perubahan Suhu.
3. Nilai
kesetaraan kalor – listrik bergantung pada hasil gaya listrik dan energi kalor
itu sendiri.
4. Dari
hasil Praktikum Fisika Dasar Modul
Kalorimetri besarnya listrik yang dilepaskan oleh kalorimeter diperoleh rata –
rata 28,42083 Joule, besarnya energi kalor yang diterima oleh kalorimeter
diperoleh rata – rata 30445,31 kalori, dan nilai kesetaraan nilai kalor –
listrik diperoleh rata – rata 6.68.
5.2 Saran
Sebelum
melakukan percobaan disarankan agar mempelajari dan memahami dahulu teori dasar
dan konsep dari kalorimeter ini. Semoga praktikum yang telah dilakukan akan
lebih baik kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Karyono,
Dwi Satya Palupi, Suharyanto 2009. Fisika
untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Yunus dkk. 2012. Buku Pintar Belajar Fisika untuk SMA/MA
Kelas X. Surabaya: Sagufindo Kinarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar